Hati-hati! Jangan Asal Ikut Tren Diet di Media Sosial, Bisa Picu Kekurangan Nutrisi

- 12 Desember 2022, 09:09 WIB
Ilustrasi diet.
Ilustrasi diet. /Pixabay/stevepb/

PORTAL BREBES - Memiliki tubuh ideal dan sehat menjadi dambaan setiap orang. Bahkan untuk mendapatkan tubuh yang langsing ideal, orang akan melakukan berbagai hal, dari mulai diet, menjaga pola makan, ataupun konsumsi obat peluntur lemak.

Untuk mendapatkan informasi diet, biasanya orang mengintip media sosial, khususnya yang berkaitan dengan diet dan nutrisi. Namun sayangnya, tidak semua tren diet yang diterapkan oleh para influencer itu sehat secara nutrisi, bahkan ada beberapa tren yang menurut para ahli berbahaya.

Dikutip Portalbrebes dari Pikiran-Rakyat.com dan dari SCMP, beberapa platform sosial media seperti Instagram dan TikTok sering kali menyajikan konten tren pola diet yang menjanjikan penurunan berat badan secara cepat dengan cara sehat. Tetapi, tidak semua pola diet yang disarankan memberikan dampak positif bagi tubuh kita.

Baca Juga: Peserta Kursus di Kota Tegal Ikuti Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Solo Putri

Alasannya karena konten kreator yang Anda ikuti pola dietnya belum tentu memiliki ilmu pasti tentang nutrisi yang sehat bagi tubuh. Kebanyakan konten kreator menyarankan untuk membatasi kalori selama diet dan juga mempromosikan produk “ajaib” seperti teh detoks dan suplemen.

Dengan menjanjikan tubuh ideal yang tampak tidak realistis, konten-konten seperti itu biasanya menggunakan metode yang bisa membuat tubuh kekurangan nutrisi, bahkan bisa membahayakan kesehatan mental! Maraknya tren diet asal-asalan ini juga memungkinkan dapat membuat banyak pengguna sosial media menderita eating disorder (gangguan makan).

Sebuah studi mengemukakan bahwa pola diet yang biasa dipromosikan para selebgram mengakibatkan penggunanya mengalami gejala orthorexia (obsesi untuk makan makanan sehat).

Baca Juga: Nikahan Kaesang-Erina Diwarnai Foto Jajaran Menteri RI Kompak Pose Finger Heart ‘Saranghaeyo’

Para peneliti melakukan survei terhadap pengguna sosial media yang mengikuti akun pola diet sehat, pertanyaan yang disertakan dalam survei tersebut meliputi cara mereka menggunakan media sosial mereka, perilaku makan mereka, dan apakah mereka memiliki gejala orthorexia atau tidak. Hasilnya pun dipublikasikan di jurnal Eating and Weight Disorders.

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x