Aroma Maling Uang Rakyat di Museum Purbakala Galuh Timur Brebes Terendus

- 24 Juli 2022, 10:39 WIB
Atap bangunan museum purbakala di desa Galuh Timur yang ambruk./dok. Sekdes Galuh Timur/ Muhajir
Atap bangunan museum purbakala di desa Galuh Timur yang ambruk./dok. Sekdes Galuh Timur/ Muhajir /

Sedianya bangunan akan diresmikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Brebes 2022 namun urung dilakukan hingga peristiwa ambruknya atap teras museum.

Tokoh masyarakat yang juga warga Desa Galur Timur, Puad Hasan sangat menyayangkan pembangunan Museum yang terkesan asal-asalan.

Padahal, menurutnya, museum diharapkan akan berumur panjang karena di Bumiayu- Tonjong (Buton) juga sedang diusulkan Geopark.

"Saya termasuk yang ikut menemani tim ahli dari FT Geologi UGM survey ke sungai-sungai dan hutan-hutan di sekitar Maribaya, Kali Glagah, Kalinisu, Pemali, Cibodas, dan sungai lain," ujarnya.

Terkait ambruknya bangunan museum kepurbakalaan di Tonjong tersebut, tampaknya Kejaksaan Negeri Brebes mencium aroma maling uang rakyat (korupsi).

Kepala Kejaksaan Negeri Brebes Mernawati dalam keterangan persnya pada Jumat 22 Juli 2022 lalu mengaku pihaknya sedang membidik kasus tersebut.

“Kami sejak kemarin, telah mulai melakukan penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pekerjaan bangunan museum di Desa Galuh Timur Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, pada anggaran tahun 2021, yang berada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Brebes,’ ungkap Mernawati.

Kejari Brebes sendiri menemukan adanya spesifikasi bangunan yang berbeda dengan spesifikasi standar sebagaimana dalam kontrak.

Hal inilah yang diduga menyebabkan ambruknya bangunan museum yang didanai APBD tahun 2021 tersebut.

“Pekerjaan itu telah selesai dan telah dibayarkan 100 persen. Namun, belum lama jadi bangunan tersebut mengalami kerusakan sehingga tidak dapat difungsikan,” kata Mernawati.***

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah