Sekda Kabupaten Tegal Minta Tenaga Pendidik untuk Bekali Pelajar dengan Kecakapan dan Kecerdasan Baru

- 22 Maret 2024, 13:15 WIB
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Amir Makhmud saat berlangsungnya Forum Perangkat Daerah Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal tahun 2025
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Amir Makhmud saat berlangsungnya Forum Perangkat Daerah Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal tahun 2025 /Doc/

PORTAL BREBES - Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Amir Makhmud meminta tenaga pendidik untuk membekali pelajar dengan kecakapan dan kecerdasan baru.

Hal itu disampaikan saat berlangsungnya Forum Perangkat Daerah Penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal tahun 2025 di Aula Dinas setempat, Kamis 29 Februari 2024 lalu.

Menurutnya, trend kehidupan masyarakat modern saat ini sedang menuju dunia buatan atau artificial living yang semakin terhubung tanpa sekat. Hal ini mendorong banyak perubahan di berbagai sisi yang harus didukung kecakapan, kecerdasan, dan karakter dari anak-anak mudanya yang semakin relevan.

Baca Juga: Kepengurusan Dewan Kesenian Kota Tegal Resmi Dilantik Wali Kota Tegal

Oleh karena itu, peran dunia pendidikan juga harus mampu menyiapkan peserta didiknya dengan kecerdasan. Kecerdasan yang dibutuhkan ini bukan sekadar kecerdasan intelektual dan sosial emosional, melainkan juga kecerdasan adaptif, eksploratif, dan transformatif.

Sehingga menurutnya, penting bagi guru pendidik dan orangtua agar bisa memahami karakteristik era digital society saat ini. Sebab saat menjelajah di dunia maya atau cyberspace, tanpa disadari akan banyak ditemui kejahatan digital di sana.

Seperti halnya fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar ataupun remaja, antara lain gaya pacaran yang menjurus pada seks bebas, tawuran, penggunaan narkoba, vandalisme seperti corat coret dinding, judi online, hingga bullying di sekolah yang semuanya adalah alarm adanya pergeseran nilai-nilai agama dan budi pekerti yang diyakini banyak dipengaruhi oleh media sosial.

Baca Juga: Polres Tegal Kota Gelar Razia, Amankan Ratusan Botol Miras

Amir pun menuturkan persoalan lain di bidang pendidikan adalah anak putus sekolah jika dilihat dari data series tahun 2019-2022 jumlahnya mencapai 6.765 anak, di mana kasus tertinggi dijumpai di Kecamatan Bojong dan Bumijawa.

Terkait hal itu, pihaknya terus berupaya mengintervensi agar anak mau kembali bersekolah melalui gerakan Yuh Sekolah Maning yang dirasa sudah cukup optimal dari sisi alokasi program Kejar Paket A dan B. Meskipun dari sisi partisipasinya baru menjangkau sekitar 50 persen dari yang ditargetkan. Menurutnya memang karena tidak mudah mengajak anak usia sekolah yang putus sekolah untuk kembali bersekolah.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x