Di Tegal Ada 4 Pasar Jadul yang Sudah Punah, Uniknya Masih Bertahan Namanya Hingga Kini

25 Juni 2023, 18:27 WIB
Salah satu warung Soto di Pasar Senggol Kota Tegal /

PORTAL BREBES- Empat pasar peninggalan era jaman dulu (Jadul) di Kota Tegal, Jawa Tengah, hingga kini namanya masih berkibar meskipun wujud pasarnya sudah punah.

Keempat nama pasar itu terlihat masih terbiasa terdengar dalam perbincangan sehari-hari masyarakat Kota Tegal.

Jaman dulu, sebelum era 90 an, keempat pasar itu masih berpenghuni. Bahkan keempat pasar itu memiliki ciri sendiri yang berlainan jenis dagangan antara pasar yang satu dengan pasar lainnya.

Baca Juga: Belajar Bahasa Prokem Yuk, Inilah 20 Kata Prokem Tegal yang Tak Dimiliki Daerah Lain

Namun sejak era 90 an, berangsur-angsur 4 pasar itu mulai ditinggalkan oleh penghuninya dan saat ini nyaris dikatakan punah.

Uniknya, meski wujud pasarnya sudah punah, namun nama pasar itu masih melekat di hati masyarakat Kota Tegal.

Keempat pasar itu adalah:
1.Pasar Ireng
Pasar Ireng berlokasi di Jalan Kauman Timur. Entah siapa yang pertama kali menamai pasar ini sebagai Pasar Ireng.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Ratusan Pembalap di Road Race Championship Kapolres Tegal Cup

Wujud Pasar Ireng tidak seperti pasar pada umumnya. Pasar ini menempati blok tersendiri di sebelah utara eks bangunan kantor Kelurahan Kauman.

Pasar Ireng lebih mirip blok pusat penjualan barang-barang elektronik maupun onderdil otomotif bekas, bahasa kerennya pasar loak.

Namun setelah ditelusuri, sebutan Pasar Ireng itu justru masyarakat sendiri yang menjulukinya, dikarenakan di blok itu dulu sering menjadi tempat transaksi barang-barang ilegal atau barang gelap yang kerennya disebut Black Market.

Baca Juga: Kompetisi Futsal Digelar Polres Tegal Kota, Meriahkan Hari Bhayangkara ke-77

Kini blok Pasar Ireng sudah tidak ada lagi, namun namanya masih abadi di masyarakat untuk menjadi kata penunjuk lokasi alamat lantaran di blok itu juga ada warung makan sayur asem yang cukup populer di kalangan pecinta kuliner.

2. Pasar Mambo

Bisa dipastikan, kata Mambo bukan kata asli bahasa Tegal. Meskipun di Tegal ada kata Mambu, tapi bukan berarti kata Mambo merupakan peralihan bahasa dari kata Mambu.

Entah siapa yang pertama kali menyebutkan istilah Pasar Mambo yang menempati ujung timur Jalan Dokter Sutomo.

Baca Juga: Berikut Tips Sehat Menjalankan Ibadah Haji ala Rumah Sakit Harapan Sehat Slawi

Kesibukan di Pasar Mambo juga tidak sama dengan kesibukan pasar pada umumnya.

Di pasar Mambo, lebih dikenal sebagai tempat transaksi jual beli mobil bekas. Maka di tempat itu dikenal sebagai tongkrongannya para makelar mobil bekas.

Aktifitas jual beli mobil bekas masih sempat bertahan hingga sekarang, meskipun tidak seramai di era 90 an.

Baca Juga: Kementerian Perhubungan Belum Keluarkan Izin, Kapan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi?

3. Pasar Senggol

Disebut pasar senggol bisa jadi dulunya pasar ini sangat penuh sesak pengunjung sehingga antar pengunjung saling senggol.

Ah tapi ternyata tidak demikian, pasar senggol yang berlokasi di arah barat laut seberang Alun- Alun Kota Tegal itu bukan karena penuh sesak pengunjung sehingga disebut pasar senggol.

Ternyata, pasar ini disebut pasar senggol lantaran dulu banyak tukang copet yang beroperasi di pasar ini. Cara para pencopet itu beroperasi adalah dengan cara menyenggol korban.

Baca Juga: Warung Sate Kambing Sari Mendo Tegal, Pelopor Menu Mutilasi Kepala Kambing

Sebenarnya, aktifitas Pasar Senggol adalah tempat  transaksi ondereil mesin kapal dan mobil bekas.

Di tempat itu juga ada sejumlah warung Soto yang sangat enak dan selalu menjadi jujugan para pemburu kuliner sampai sekarang.

Dua warung soto yang melegenda yaitu warung soto Abah Rastim dan warung Soto Moro Trisno atau Abah Caup yang sekarang dikelola oleh adiknya, Udin.

Baca Juga: Sambut Hari Bhayangkara ke-77, Polres Tegal Kota Gelar Donor Darah Massal

4. Pasar Lontrong

Sesuai namanya, pasar itu letaknya di sebuah Lontrong atau Gang. Oleh karena itu dinamai Pasar Lontrong.

Lokasi Pasar Lontrong jaman dulu ada di seberang Pasar Pagi, tepatnya di sepanjang Jalan Cemara. Jaman dulu, Jalan Cemara tidak selebar sekarang.

Di Pasar Lontrong banyak ditemukan para penjual hasil bumi dan sebagian penjual hasil laut.

Baca Juga: Perkembangan Pasar Modal di Wilayah OJK Tegal, Penjualan Reksa Dana Naik 176,84%

Kini lokasi Pasar Lontrong sudah menjadi Jalan yang bisa dilalui kendaraan, tidak seperti jaman dulu yang terlihat sempit sekali.

Nah itulah  4 Pasar di Kota Tegal jaman dulu yang namanya masih eksis hingga kini dan wujudnya sudah punah.***

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler