Network
PORTAL BREBES - Penyakit hepatitis adalah peradangan pada organ hati, yang disebabkan oleh virus.
Hati merupakan organ vital dalam tubuh yang berfungsi memproduksi cairan empedu hingga membantu sistem imun.
Terdapat lima jenis virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Baca Juga: Bunda Perlu Tahu, Khasiat Bawang Merah untuk Mengobati Flu pada Bayi
Dalam artikel ini yang akan Kita bahas adalah Hepatitis A.
Dilansir dari dinkes.pacitankab.go.id, hepatitis A adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV).
Infeksi yang akan mengganggu kerja organ hati ini dapat menular dengan mudah, melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus tersebut.
Baca Juga: Penyebab, Obat, dan Cara Mengatasi Pegal Linu
Gejala hepatitis A muncul beberapa minggu setelah penderita tertular virus tersebut.
Gejala yang paling disadari oleh penderita hepatitis A adalah perubahan warna mata dan kulit menjadi kuning.
Namun sebelum timbulnya penyakit kuning, penderita dapat mengalami:
Baca Juga: Wajib Diketahui! Bahaya Konsumsi Minuman Manis Secara Rutin
- Demam
- Lemas
- Mual dan muntah
- Warna urine menjadi gelap
- Warna feses menjadi pucat
Baca Juga: Ramalan Bintang Zodiak Cancer Hari ini, Sabtu 18 Februari 2023
Hepatitis A akan sembuh dengan sendirinya, karena sistem kekebalan tubuh penderita dapat membasmi virus tersebut. Pengobatan yang diberikan hanya untuk meringankan gejala-gejala yang dialami penderitanya, sambil menunggu penyakit sembuh.
Selain itu, penting bagi penderita untuk menjaga kebersihan guna mencegah penularan ke orang lain.
Penderita yang sembuh akan memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
Pencegahan Hepatitis A
Baca Juga: Ramalan Bintang Zodiak Gemini Hari ini, Sabtu 18 Februari 2023
Hepatitis A dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:
1. Melakukan vaksinasi hepatitis A
2. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
3. Menghindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang.
Vaksin hepatitis A sudah termasuk ke dalam imunisasi wajib. Vaksin ini biasanya diberikan pada usia 2-18 tahun sebanyak dua kali, dengan interval 6-12 bulan.***
