Mengenal Diet Intermittent Fasting 16 8 dan Keuntungannya

- 22 Maret 2024, 09:30 WIB
Intermittent fasting adalah metode diet yang mengatur waktu makan dan waktu puasa secara bergantian
Intermittent fasting adalah metode diet yang mengatur waktu makan dan waktu puasa secara bergantian /Pexels/

PORTAL BREBES - Pada era modern sekarang ini, semakin banyak orang yang mencari cara untuk berdiet, atau menurunkan berat badan secara efektif dan sehat.

Belakangan ini banyak orang menerapkan diet intermittent fasting atau puasa intermiten. Salah satu pola puasa intermiten yang cukup populer adalah pola 16 8, yang juga dikenal sebagai diet intermittent fasting 16 8. Lalu apa itu diet intermittent fasting 16 8, dan apa saja keuntungannya?

Melansir dari bams.jambiprov.go.id, intermittent fasting (IF) adalah metode diet yang mengatur waktu makan dan waktu puasa secara bergantian. Salah satu metode populer dalam IF adalah pola 16 8. Angka 16 8 mengacu pada pembagian waktu antara periode puasa dan periode makan.

Baca Juga: Puasa dan Langsing? Bisa Banget! Ini 3 Tips Makan Buah untuk Diet

Dalam pola ini, Anda berpuasa selama 16 jam sehari, dan membatasi waktu makan dalam jendela waktu 8 jam. Jadi, misalnya, Anda dapat memilih untuk berpuasa dari pukul 20.00 malam hingga pukul 12.00 siang keesokan harinya, dan hanya makan antara pukul 12.00 siang hingga pukul 20.00 malam.

Metode diet intermittent fasting 16 8 memiliki sejumlah manfaat yang menarik. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan menjalankan pola diet ini:

1. Membantu menurunkan berat badan

Puasa intermiten 16 8 adalah sebuah metode diet yang melibatkan pembatasan waktu makan selama periode 8 jam dalam sehari, diikuti oleh puasa selama 16 jam berikutnya. Metode ini telah menjadi populer sebagai strategi untuk membantu mencapai defisit kalori yang diperlukan dalam upaya menurunkan berat badan.

Dengan membatasi waktu makan, Anda memiliki jendela waktu yang lebih singkat untuk mengonsumsi makanan, yang secara alami dapat mengurangi jumlah kalori yang Anda konsumsi dalam sehari. Dalam kebanyakan kasus, ini dapat menyebabkan defisit kalori, yaitu ketika jumlah kalori yang Anda bakar melebihi jumlah kalori yang Anda konsumsi.

Baca Juga: Cobain Greek Yogurt, Makanan Diet ala K-Pop yang Kaya Manfaat! Cek Yuk

2. Meningkatkan kinerja insulin

Puasa intermiten 16 8, dengan membatasi waktu makan dalam periode 8 jam dan melakukan puasa selama 16 jam, telah dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin mengacu pada kemampuan tubuh untuk merespons dengan efektif terhadap hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Hormon insulin berperan penting dalam mengatur kadar gula darah dan metabolisme karbohidrat di dalam tubuh.

Dengan membatasi waktu makan, tubuh memiliki jendela waktu yang lebih singkat untuk mengonsumsi makanan, yang pada gilirannya mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi dalam sehari. Dengan mengurangi asupan kalori dan karbohidrat, tubuh mengalami perubahan dalam cara mengatur kadar gula darah dan produksi insulin.

Baca Juga: Puasa dan Diet? Bisa! 5 Rahasia Menurunkan Berat Badan di Bulan Ramadhan

3. Melindungi kesehatan jantung

Puasa intermiten 16 8 telah menunjukkan hubungan yang positif dengan peningkatan kesehatan jantung. Beberapa penelitian telah menyoroti manfaat potensial dari metode ini dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dengan mempengaruhi profil lipid dalam tubuh. Salah satu manfaat puasa intermiten adalah penurunan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat).

Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dalam arteri, dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat mengurangi kadar kolesterol LDL, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Penasaran dengan Diet untuk Kaum Rebahan? Yuk, Baca Artikel Ini!

4. Meningkatkan fokus dan konsentrasi

Banyak laporan pengguna puasa intermiten 16 8 yang menyatakan bahwa metode ini dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi. Ada beberapa penjelasan potensial mengenai bagaimana puasa intermiten dapat memengaruhi fungsi otak dan kognitif.

Saat Anda berpuasa, terutama setelah periode puasa yang lebih lama, tubuh memasuki keadaan yang disebut ketosis. Ketosis terjadi ketika tubuh mengalami defisit karbohidrat, dan glikogen dalam tubuh habis, sehingga tubuh beralih untuk menggunakan lemak sebagai sumber utama energi. Proses ini menghasilkan molekul yang disebut keton, yang menjadi bahan bakar utama untuk otak.

Baca Juga: Diet Tanpa Menyiksa! Lakukan 7 Kebiasaan Pagi Ini untuk Menurunkan Berat Badan Secara Alami

Kesimpulannya, diet intermittent fasting 16 8 dapat menjadi metode yang efektif untuk menurunkan berat badan, dan meningkatkan kesehatan. Namun, seperti halnya dengan metode diet lainnya, penting untuk mempertimbangkan kondisi kesehatan Anda sendiri, dan berkonsultasi dengan profesional medis jika perlu.

Selalu dengarkan tubuh Anda, dan lakukan penyesuaian untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan kesabaran dan konsistensi, Anda dapat mencapai tujuan penurunan berat badan, dan menjalani gaya hidup sehat yang lebih baik dengan cara diet intermittent fasting 16 8.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah