Terjadi Guguran Tebing Lava di Gunung Merapi

- 24 November 2020, 09:30 WIB
Guguran Lava Gunung Merapi Membuat Cemas Warga Sekitar
Guguran Lava Gunung Merapi Membuat Cemas Warga Sekitar /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww/


PORTAL BREBES - Tebing lava yang ada di puncak Gunung Merapi mengalami guguran. Beruntung guguran tersebut mengarah ke dalam kawah sehingga tidak banyak menyebabkan kepanikan warga. Reruntuhan tersebut berasal dari tebing lava bekas letusan Gunung Merapi di tahun 1954.

Adanya guguran tebing lava itu disampaikan langsung Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun resmi Twitternya pada Senin, 23 November 2020.

BPPTKG mencatat, setelah Gunung Merapi ditetapkan berstatus siaga sejak 5 November 2020, hingga saat ini aktivitas kegempaannya masih cukup tinggi.

“Kegempaan dangkal yang dominan terjadi pada aktivitas kali ini mengakibatkan ketidakstabilan material lama yang ada di puncak,”ungkap BPPTKG, dikutip dari Portal Jember.com dengan judul "Menjelang Erupsi, Tebing Lava Bekas Letusan Gunung Merapi Tahun 1954 Runtuh".

Baca Juga: Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, Warga Mulai Ungsikan Hewan Ternak

Pada Minggu pagi, 22 November 2020, pukul 06.50 WIB, tebing lava lama Gunung Merapi runtuh, sebagaimana yang terpantau dari CCTV Pengamatan Gunung Merapi di Deles. Guguran tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi selama 82 detik.

Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida, mengatakan bahwa runtuhan tersebut berasal dari tebing lava bekas letusan Gunung Merapi di tahun 1954. “Material jatuh ke dalam kawah dan hingga saat ini tidak berpengaruh pada aktivitas Gunung Merapi,”kata Hanik.

Hanik juga mengungkapkan bahwa runtuhan tebing lava seperti yang terjadi saat ini merupakan hal yang wajar saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi.

“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat,”ucapnya. Berdasarkan data yang diperoleh BPPTKG dari periode pengamatan tanggal 22 November 2020 hingga pukul 24.00 WIB, ada 50 gempa guguran, 81 kali gempa hembusan, 342 kali gempa multifase, 41 kali gempa vulkanik dangkal, dan 1 kali gempa tektonik jauh.

Baca Juga: Merapi Erupsi, Balai Desa Disulap Jadi Barang Pengungsian

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x