Network
PORTAL BREBES - Pantai Kuta Bali selalu diramaikan oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Terlebih di momen pergantian tahun. Jumlahnya jauh lebih banyak dibanding hari-hari biasanya.
Tapi pemandangan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pantai Kuta kini malah di penuhi sampah yang berserakan di sepanjang bibir pantai. Kondisi itu membuat Pantai Kuta tak seindah sebelumnya.
Menurut tokoh masyarakat setempat, sampah naik organik maupun non organik yang berserakan di bibir pantai merupakan kiriman dari perairan laut.
"Sampah itu terbawa arus laut, dan berserakan di pantai sepanjang 4,6 kilometer,"terang Ketut Suana yang kini menjabat sebagai Lurah Kuta, Kamis (31/12/2020).
Baca Juga: Adanya Surat Tes Covid-19 Palsu Sangat Berbahaya, Wiku Adisasmito; Jangan Main-main
Menurut Ketut, fenomena itu hampir selalu terjadi tiap satu tahun sekali, dan baru akan berhenti pada pertengahan bulan Januari.
"Dalam situasi sekarang pegawai pada libur semua. Saya juga prihatin melihat kondisi ini. Ya besok (1/1/21) mulai (sampah di seluruh area pantai) dibersihkan,"katanya.
Menurutnya, situasi lingkungan seperti ini berpengaruh kepada pengunjung Pantai Kuta yang menjadi risih dan terganggu.
"Mempengaruhi pengunjung Pantai Kuta, sedikit risih dengan ada sampah-sampah ini, menjadikan perasaan berbeda saat melewati air, saat main di pantai,"ucapnya.
Pihaknya berencana membersihkan kawasan Pantai Kuta tersebut mulai Jumat, bekerja sama dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung.
Baca Juga: Upacara Militer Warnai Pemakaman Prof. Muladi di TMP Giri Tunggal Semarang
Jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya, sampah kiriman 2020 ini justru jauh lebih sedikit. Pada tahun 2019, pada bulan November akhir sudah menunjukkan meningkatnya volume sampah dan akhirnya membeludak. Desa Adat Kuta sudah menyiapkan tempat sampah khusus guna menampung sampah dari Pantai Kuta.
Selain itu, Pantai Kuta juga membatasi kegiatan berkerumun dan kegiatan-kegiatan yang dapat mengundang keramaian.
