Pria yang lahir di Gang Kembang, Ratu Jaya, Depok, tersebut pertama kali membentuk kelompok 21 pada September 1945 di sebuah rumah di Jalan Citayam (sekarang Jalan Kartini).
Baca Juga: Beginilah Anak-Anak di Sekolah Pesisir Tegal Memperingati Hari Anak Nasional
Mereka hanya memiliki empat pucuk senjata peninggalan tentara Jepang untuk melawan Belanda.
Tole Iskandar yang saat itu masih berusia 25 tahun dengan pangkat Letnan Dua akhirnya gugur di daerah perkebunan (Onderneming) Cikasintu, Sukabumi.***