2 SDN di Ponogoro Sulit Mendapat Siswa saat PPDB 2023, Kepsek: Tahun Ini Terpaksa Kosong, Gak Dapat Siswa

- 19 Juli 2023, 17:25 WIB
SD di Ponorogo ini kesulitan mendapat siswa saat PPDB 2023
SD di Ponorogo ini kesulitan mendapat siswa saat PPDB 2023 /ANTARA/SDP/

Portal Brebes - Ada dua sekolah dasar negeri (SDN) di Ponorogo, Jawa Timur alami kesulitan mendapat siswa baru. Berbagai upaya dari pihak sekolah telah dilakukan, seperti memberi fasilitas seragam gratis dan uang tabungan.

"Tahun lalu kami ada lima anak (murid baru) yang mendaftar, tahun ini bahkan hanya satu," ujar Prayitno selaku Kepala SDN 1 Setono. Sebagaimana dikutip Portal Brebes dari Antara pada 19 Juli 2023.

Diketahui sebelumnya, penuruan pendaftaran calon siswa di SDN 1 Setono ini sudah terjadi pada beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Info Mendapatkan KJMU 2023, Masih Dibuka Untuk Bantuan Mahasiswa Rp9 Juta per Semester!

Dirinya menduga alasan adanya penuruan tersebut bukan karena calon peserta didik yang semakin sedikit, akan tetapi dipengaruhi keberadaan sekolah madrasah ibtidaiah atau MI plus.

Ditambah banyaknya para orang tua yang berorientasi untuk mebdaftarkan sang buah hati di sekolah berbasis agama.

"Area wilayah SD Setono itu lapangan ke timur cuma satu dukuh, kalau barat sudah (siswa) masuk ke MI, ke utara sudah masuk wilayah Desa Japan Kecamatan Babadan," ucapnya.

Baca Juga: Evaluasi Kemendikbud Soal PPDB 2023: Masih Lemah Soal Sosialilasi dan Pengawasan

Prayitno juga menuturkan sementara ini baru mendapat satu siswa murid baru, meski demikian sekolah akan tetap melakukan kegiatan belajar mengajar walaupun hanya satu murid. Pihaknya juga masih membuka pendaftaran secara tatap muka, dengan harapan akan ada pendaftar siswa baru lainnya.

Dirinya juga berharap dari lembaga terkait agar kedepannya juga berusaha untuk membantu mempromosikan SDN Setono, sehingga bisa mendapatkan murid yang lebih banyak.

"Memang masih jauh dari harapan, tapi kita masih buka pendaftaran secara tatap muka semoga ada tambahan murid baru," ungkap dia.

Baca Juga: Kepala Sekolah dan Guru di Tegal Ikuti Lomba Guru dan Kepala Sekolah Berprestasi

Selain SDN 1 Setono, kondisi serupa juga dialami SDN Jalen di Desa Jalen Kecamatan Balong, sekolah tersebut tak mendapatkan satupun siswa baru.

Beragam upaya telah dilakukan untuk menarik perhatian pendaftar, seperti pihak sekolah memberi iming-iming bonus, fasilitas, seragam gratis, hingga uang tabungan senilai Rp150 ribu per bulan.

Dedy Adi Nugroho selaku Kepala SDN Jalen mengungkapkan, sebenarnya tahun ajaran baru ini ada dua siswa yang mendaftar. Namun, kedua siswa tersebut membatalkannya karena tidak adanya teman lain dalam satu kelas.

Baca Juga: SD Negeri di Solo Ini Baru Dapat 1 Siswa di PPDB 2023, Kepsek: Lingkungan Sekitar Tidak Ada Anak

"Ada dua yang daftar, tapi kalau ada temannya misalnya 5, mereka baru mau masuk, akhirnya cari sekolah lain," jelas Dedi.

Dedi menjelaskan bahwa kekurangan siswa baru tersebut sudah dialaminya sejak beberapa tahun terakhir.

Pada tahun lalu ia hanya mendapat satu orang murid dan di tahun sebelumnya tiga orang siswa baru.

Baca Juga: Inilah Pesan Kepala MI di Kabupaten Tegal saat Acara Pelepasan Siswa Kelas 6

"Tahun ini kelasnya terpaksa kosong, karena gak dapat siswa," katanya

Dirinya menduga ada beberapa alasan mengapa SD-nya kurang diminati. Salah satunya adanya sekolah swasta dalam satu desa di daerah tersebut. yang berdiri sejak lima tahun yang lalu.

"Jumlah siswa di sini ada 24 murid, kelas 1 kosong, kelas 2 ada satu siswa, kelas 3 ada tiga siswa, kelas 4 ada lima siswa, kelas 5 ada lima, kelas 6 ada 10," paparnya.

Baca Juga: Terima SK Pengangkatan, Bupati Tegal Umi Azizah Melantik 1.455 PPPK Guru

Dedi mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menarik hati para orang tua dengan memberikan beberapa fasilitas.

Bahkan untuk tahun ini, pihaknya memberikan seragam gratis, uang Rp100 ribu untuk membeli LKS, dan uang dalam bentuk tabungan senilai Rp150 ribu setiap bulannya.

"Semua fasilitas tersebut kami keluarkan sendiri dari gaji guru-guru, semata mata untuk menarik siswa," kata Dedi.

Baca Juga: Kemenko PMK Hadiri Wisuda di Sakila Kerti Tegal, Takjub dengan Semangat Warga Terminal

Tentunya ia berharap dengan adanya fasilitas tambahan tersebut, serta guru yang ada telah bersertifikasi tidak membuat SDN Jalen ditutup.

SDN Jalen adalah sekolah negeri satu satunya yang ada di Desa Jalen Kecamatan Balong.

"Inginnya tidak ditutup, tapi kami tergantung dari dinas sendiri yang akan menentukannya," katanya.***

Editor: DR Yogatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah