12 Mitos Tentang Kopi, Jangan Sampai Salah Persepsi! Ini Efeknya Bagi Kesehatan

10 November 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi kopi. 12 Mitos Tentang Kopi, Jangan Sampai Salah Persepsi! /indonesia.travel

PORTAL BREBES - Siapa sih yang nggak suka kopi? Kopi dikonsumsi setiap hari oleh 80 hingga 90 persen populasi orang dewasa.

Popularitas kopi telah membuat orang percaya berbagai hal yang berbeda tentang bagaimana kopi mempengaruhi kesehatan Kita.

Beberapa hal tentang kopi adalah benar, yang lain hanyalah sebuah mitos yang telah dipertahankan selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Alasan Mengapa Jangan Menambahkan Gula ke Kopi, Kamu Harus Tahu!

Mitos minum kopi berasal dari zaman kuno. Banyak orang salah persepsi tentang kopi, karena kandungan utamanya yaitu kafein.

Dikutip dari pkmgadingrejo.pasuruan kota.go.id, selama bertahun-tahun orang telah mengembangkan beberapa persepsi tentang kopi.

Banyak hal yang diyakini benar, tetapi ada juga beberapa kesalahpahaman tentang efek kopi terhadap kesehatan. Di bawah ini akan dijelaskan mitos kopi yang paling utama.

Baca Juga: Kecanduan Kopi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

1. Kopi dapat menyebabkan insomnia?

Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang tidak terlalu sering meminum kopi. Mereka mungkin mengalami insomnia, dan tidur mereka terganggu jika kopi dikonsumsi 30-60 menit sebelum tidur.

Beberapa orang malahan tidak bisa tidur sama sekali, meskipun mereka minum kopi tiga atau empat jam sebelum tidur. Semua kembali pada kepekaan setiap orang pada kopi.

Bagi mereka yang minum kopi secara teratur, kafein tidak mempengaruhi tidur mereka. Untuk mencegah insomnia dari kopi, solusi terbaik adalah dengan tidak minum kopi atau tidak mengonsumsi produk yang mengandung kafein setelah jam lima sore.

Baca Juga: Kegunaan Bubuk Kopi untuk Keperluan Rumah, Jangan Dibuang!

2. Kopi membantu melepaskan stres?

Tidak! Justru sebalikna yang benar. Kafein membantu meningkatkan stres pada orang-orang dengan adanya rasa cemas, dan akan menambah penderitaan pada orang-orang yang mengalami kepanikan.

3. Bisakah Kita mengonsumsi kopi sambil meminum obat?

Tidak logis memang melarang konsumsi satu atau dua cangkir kopi untuk seseorang yang sedang menjalani perawatan dengan obat-obatan. Perlu dicatat bahwa kafein dapat meningkatkan atau melemahkan pengaruh obat-obatan tertentu.

Obat stres, anti-depresi, dan obat tidur/bius tidak boleh dikonsumsi berbarengan dengan kopi dalam jumlah besar. Obat-obatan jenis lain dengan kuantitas kopi yang wajar (1 atau 2 cangkir) masih diperbolehkan.

Baca Juga: Perhatikan Jumlah Konsumsi Kopi Anda, Penderita Diabetes Hati-hati!

4. Kopi dan rokok adalah kombinasi yang buruk?

Kopi dan rokok biasanya dikonsumsi bersama-sama. Semua penelitian telah menunjukkan bahwa perokok memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi kopi dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan non-perokok.

Nikotin memiliki efek mempercepat penghapusan kafein dari tubuh, dan perokok merasa perlu untuk mempertahankan tingkat kafein dalam tubuh sehingga meningkatkan asupan kafein.

Menurut hasil penelitian, mereka yang berhenti merokok tidak mengurangi konsumsi kopi sampai setidaknya enam bulan. Perlu diingat bahwa kopi tanpa kafein akan meningkatkan keinginan untuk merokok.

Baca Juga: Tanda-tanda ini Menunjukkan Kamu Harus Berhenti Minum Kopi!

5. Kopi dapat memperlancar pencernaan?

Banyak orang memiliki persepsi bahwa minum kopi setelah makan diperlukan untuk melancarkan pencernaan.

Namun, berbagai penelitian tidak mengkonfirmasi pandangan ini, terutama karena kopi membuat proses pencernaan makanan lain menjadi lebih sulit. Sensitivitas setiap orang untuk kopi juga relevan dalam kasus ini.

6. Kafein meningkatkan risiko penyakit jantung?

Pada orang sehat, konsumsi kopi dengan tingkat sedang (2-4 cangkir sehari) tidak memiliki efek buruk pada jantung. Tidak ada penelitian yang bisa mengkonfirmasi bahwa ada hubungan antara serangan jantung dan konsumsi kopi.

Sehubungan dengan tekanan darah, kopi, teh, dan minuman lain yang mengandung kafein tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Beberapa orang yang sensitif terhadap kafein mungkin memiliki kemungkinan kecil peningkatan tekanan darah, yang biasanya berlangsung tidak lebih dari beberapa jam.

Baca Juga: 7 Bahaya Sering Minum Kopi Ini Bisa Membuat Kamu Trauma!

7. Kopi adalah candu?

Berhenti mengonsumsi kopi secara tiba-tiba bagi mereka yang minum kopi secara teratur dapat membawa gejala seperti kelelahan, mengantuk, sakit kepala, dan iritasi.

Gejala-gejala tersebut biasanya muncul setelah 12-14 jam dari gelas kopi terakhir. Dengan secangkir kopi gejala-gejala tersebut akan menghilang segera.

Namun sebetulnya gejala-gejala tersebut secara bertahap akan hilang sepenuhnya setelah satu minggu.

Tidak ada jumlah tertentu dari kopi, untuk menciptakan ketergantungan pada kafein. Bahkan secangkir kopi atau tiga minuman cola, sudah cukup untuk menimbulkan kecanduan pada individu yang rentan.

Baca Juga: Kopi jadi Teman Setia atau Musuh Dalam Gelap? Mengungkap Dampak Kecanduan

8. Kafein meningkatkan risiko kanker?

Kecurigaan bahwa kafein bisa menjadi pemicu beberapa jenis kanker belum dibuktikan dengan penelitian ilmiah. Dua studi terbaru menemukan tidak ada hubungan antara minum kopi dan kanker.

9. Kafein memiliki kontribusi terhadap perkembangan penyakit payudara?

Semua studi klinis sampai saat ini menunjukkan bahwa konsumsi kafein tidak meningkatkan risiko kanker payudara dan tidak terkait dengan perkembangan penyakit payudara.

Baca Juga: Mengenal Biji Kopi Arabica dan Robusta, Si Arabica Lebih Digemari Kawula Muda!

10. Kopi memperkuat seksualitas?

Kopi tidak berhubungan dengan kelamin, tetapi dapat membantu menciptakan suasana tubuh yang lebih baik.

Meskipun ada kasus-kasus yang berhubungan dengan kesuburan terkait konsumsi kopi yang berlebihan. Dalam kasus seperti itu maka dianjurkan untuk pasangan membatasi konsumsi kopi.

11. Kafein lebih mempengaruhi anak-anak dibanding orang dewasa?

Anak-anak tidak lebih sensitif terhadap efek kafein dibanding orang dewasa. Secara umum kafein dikeluarkan dari tubuh dua kali lebih cepat pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.

Terlepas dari kenyataan bahwa konsumsi kopi dengan tingkat sedang pada anak-anak tidak menimbulkan risiko, kita harus tetap menghindari memberikan anak minuman berkafein karena bisa mempengaruhi pola makan mereka.

Sebagai tambahan, anak-anak yang hiperaktif, kafein tidak boleh diberikan karena dapat menyebabkan agitasi (pergolakan emosi).

Baca Juga: Jelajah Kopi Gong Kebumen, Salah Satu Rekomendasi ALternatif Tempat Nongkrong Bersama Kawan

12. Kopi dapat membantu memulihkan anda dari mabuk?
Kita perlu menegaskan sekali lagi bahwa kopi dapat membantu seseorang pulih dari mabuk dan membuatnya merasa lebih tenang adalah benar-benar mitos.

Kopi tidak memiliki penawar untuk mabuk. Apa yang dilakukan kopi adalah membantu orang yang mabuk tetap terjaga. Gangguan yang disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan tidak bisa diubah oleh kafein.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler