Jangan Dianggap Remeh! Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganan Faringitis seperti yang Diidap Pelajar di Klate

17 April 2024, 12:30 WIB
Faringitis membuat tenggorokan terasa tidak nyaman, perih, kering, dan gatal /Pexels/

PORTAL BREBES - Baru-baru ini viral seorang pelajar laki-laki di Klaten, Jawa Tengah yang mengidap faringitis. Faringitis yang diidap pelajar laki-laki tersebut diakuinya akibat sering mengonsumsi vape dibarengi rokok konvensional. Lantas, apa saja penyebab, gejala, dan penanganan faringitis?

Seperti dilansir Portal Brebes dari yankes.kemkes.go.id, Faringitis atau radang tenggorokan adalah kondisi peradangan yang terjadi pada bagian tenggorokan (faring) yang biasa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.

Di Indonesia, radang tenggorokan sering kali disebut juga dengan istilah panas dalam. Faringitis membuat tenggorokan terasa tidak nyaman, perih, kering, dan gatal. Kondisi ini membuat pengidapnya kesulitan untuk makan, menelan, dan berbicara.

Baca Juga: Faktor Penyebab Bruntusan yang Jarang Diketahui, Simak Disini!

Faringitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa jenis virus yang bisa menyebabkan faringitis adalah Influenza, Rhinovirus, dan Epstein-Barr. Walaupun lebih sering disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri golongan Streptococcus juga bisa menyebabkan faringitis.

Virus dan bakteri penyebab faringitis sangat mudah menyebar lewat udara, misalnya lewat percikan air liur dari batuk penderita yang terhirup. Meski faringitis umumnya adalah kondisi yang tidak berbahaya dan dapat sembuh dalam beberapa hari, pengobatan tetap perlu dilakukan untuk meredakan gejala yang timbul.

Tergantung dari penyebabnya, peradangan di tenggorokan bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah, obat apotek (OTC) atau antibiotik dari dokter. Faringitis bisa menyerang siapa pun. Semua orang bisa mengalami radang tenggorokan baik anak-anak, orang dewasa, atau orang lanjut usia.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Dampak Stockholm Syndrome dari Sisi Psikologi

- Penyebab faringitis

Faringitis atau radang tenggorokan paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Jenis virus penyebab faringitis bisa beragam, tetapi umumnya berasal dari golongan virus Influenza, Adenovirus, Rhinovirus, Coronavirus, dan Epstein-Barr.

Faringitis juga bisa disebabkan oleh penyebaran infeksi dari penyakit lain, seperti pilek, flu, pertusis, campak, cacar, dan mononukleosis.

Pada beberapa kasus, faringitis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri ini biasanya berasal dari golongan Streptococcus A. Meski jarang, bakteri lain seperti Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, dan Corynebacterium diphtheriae, juga bisa menyebabkan faringitis.

- Gejala faringitis

Faringitis biasanya baru menimbulkan gejala sekitar 2-5 hari setelah penderita terkena infeksi. Beberapa gejala yang bisa timbul antara lain:

Baca Juga: Ramai Kasus yang Menyeret Harvey Moeis, Ternyata Ini Tiga Faktor Penyebab Seseorang Melakukan Korupsi

1. Nyeri atau sakit tenggorokan

2. Gatal di tenggorokan

3. Sulit menelan

4. Demam

5. Sakit kepala

6. Pegal linu

7. Mual muntah

8. Pembengkakan kelenjar di leher

- Penanganan faringitis

Baca Juga: Perlu Waspada! Kenali Gejala dan Faktor Penyebab Kanker Sejak Dini

Pengobatan faringitis bertujuan untuk meredakan keluhan dan gejala, mengatasi infeksi penyebab faringitis, dan mencegah terjadinya komplikasi. Dua langkah penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan penanganan mandiri dan pemberian obat-obatan.

1. Penanganan mandiri
Langkah penanganan mandiri yang bisa dilakukan untuk mengatasi faringitis adalah:

a. Beristirahat yang cukup hingga kondisi terasa lebih baik.

b. Tidak terlalu banyak bicara, terutama bila suara sedang serak.

c. Minum air putih dalam jumlah yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi.

d. Menggunakan pelembab udara (humidifier) jika udara dalam ruangan terasa kering.

e. Mengonsumsi makanan yang nyaman di tenggorokan, seperti sup kaldu hangat.

f. Berkumur dengan air garam hangat untuk meredakan nyeri tenggorokan.

g. Menghindari paparan asap rokok dan polusi.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini Dia Penyebab Bansos PKH 2024 Tidak Cair

2. Pemberian obat-obatan

Bila penanganan faringitis secara mandiri tidak membuat kondisi membaik dalam jangka waktu maksimal 7 hari, penderita perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan meresepkan beberapa jenis obat, seperti antibiotik, paracetamol atau ibuprofen, dan lain sebagainya.

Pencegahan faringitis dilakukan dengan menghindari penyebab dan pemicunya. Hal tersebut dapat diupayakan dengan menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Semoga ulasannya bermanfaat.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler