Lima Fakta Unik Ini Wajib Ada di Perayaan Cap Go Meh, Ada Lontong Opornya Juga Lho

- 31 Januari 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi festival lampion
Ilustrasi festival lampion /Pixabay

PORTAL BREBES- Perayaan Cap Go Meh merupakan momentum penting bagi etnis Tionghoa yang jatuh di Hari ke 15 setelah perayaan tahun baru Imlek.

Dikutip dari berbagai sumber, bahwa kalimat Cap Go Meh itu diambil dari bahasa dan dialek kalangan Hokkian/Hokkien dari negeri China, Cap Go Meh artinya malam ke 15.

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia dan negara asalnya yaitu China dan negara-negara lain di dunia tentu berbeda-beda.

Baca Juga: Resep Chui Kao So Khas Medan, Cocok Dijadikan Kudapan Perayaan Imlek 2023

Bahkan untuk Indonesia sendiri, perayaan Cap Go Meh antar daerah juga banyak perbedaannya.

Meskipun cara perayaannya berbeda, tapi tujuan dari perayaan Cap Go Meh itu tetaplah sama.

Tujuannya yaitu sebagai ungkapan rasa syukur agar segala urusan dan keinginan di masa mendatang dapat berjalan lancar.

Baca Juga: Cuti Bersama Imlek 2023, untuk Swasta Bersifat Fakultatif dan ASN Bersifat Wajib

Lantas apa 5 fakta unik yang wajib ada dalam perayaan Cap Go Meh ?  Yuk, simak penjelasannya di bawah ini:

1. Sejarah Cap Go Meh

Pertama kalinya, perayaan Cap Go Meh dilaksanakan di era pemerintahan Dinasti Han di abad ke- 17.

Para pembesar kerajaan pemerintahan Dinasti Han di negeri China melakukan sebuah ritual penghormatan kepada Dewa Thai Yi.

Baca Juga: Jelang Imlek, Inilah Hidangan Khas yang Memiliki Makna Tersendiri

Momentum yang dinilai sakral dilaksanakan secara tertutup di dalam istana kerajaan dan hanya kalangan istana, para raja serta bangsawan kerajaan saja yang melakukan ritual tersebut.

Seiring berakhirnya pemerintahan Dinasti Han, perayaan Cap Go Meh mulai bebas dan terbuka untuk masyarakat umum dan dirayakan secara lebih luas oleh berbagai kalangan. 

2. Gemerlap Lampion dan Meriahnya Warna Merah.

Setiap tiba perayaan Cap Go Meh, bisa dipastikan akan banyak warga etnis Tionghoa memasang lampion. 

Baca Juga: Kenapa Tradisi Beri Angpao Mewarnai Perayaan Imlek? Begini Filosofinya

Bisa dipasang di rumahnya, tempat usahanya, tempatnya bekerja maupun di tempat-tempat yang bisa dilihat orang.

Lampion selalu hadir dalam perayaan masyarakat Tiongkok, termasuk perayaan Cap Go Meh. Hal itu karena lampion ini memiliki arti sebagai simbol keberuntungan.

Dan uniknya warna merah selalu mendominasi segala perabotan saat datang perayaan Imlek dan Cap Go Meh.

Baca Juga: Jelang Imlek, Inilah Hidangan Khas yang Memiliki Makna Tersendiri

Sebetulnya, warna merah tidak hanya hadir di oerayaan Imlek maupun Cap Go Meh. Alasan warga etnis Tionghoa menyukai warna merah lantaran dalam kepercayaan mereka, warna merah melambangkan kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan.

Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa pegelaran festival lampion yang meriah akan memberi jalan dan menerangi rezeki bagi kehidupan mereka.

3. Kuliner Wajib Hidangan Cap Go Meh

Makanan wajib yang dihidangkan saat perayaan Cap Go Meh,  salah satunya adalah mie panjang umur.

Baca Juga: Hujan Turun saat Perayaan Imlek, Apakah Benar Membawa Keberuntungan? Begini Penjelasannya

Mie panjang umur ini panjangnya mencapai 2 meter bahkan lebih. Bersama keluarga berdoa agar ke depan semuanya diberi kesehatan serta umur yang panjang.

Selain mie panjang umur, ada juga lontong Cap Go Meh yang merupakan makanan peranakan-Jawa.

Hidangan ini diketahui sebagai pengganti yuanxiao yang terbuat dari tepung beras.

Baca Juga: Mie Panjang Umur, Kuliner saat Imlek Sebagai Pengharapan

Karena pada zaman dahulu yuanxiao sulit ditemukan maka Lontong ini dianggap memiliki makna yang mirip.

Satu porsi lontong Cap Go Meh umumnya terdiri dari isian lontong, ayam opor, sambal kentang, dan telur rebus.

4. Tradisi Barongsai

Tidak hanya festival lampion dan kuliner khasnya aja, momen Cap Go Meh juga kurang lengkap rasanya tanpa kehadiran barongsai.

Baca Juga: Makanan Tradisional yang Disajikan saat Imlek dan Maknanya

Tradisi yang sudah sangat melekat pada perayaan warga Tionghoa ini biasanya dilakukan di sepanjang jalan besar.

Tujuannya, berharap irama dan liuk barongsay bisa mengusir aura negatif serta membawa kesuksesan atau keberuntungan bagi semua warga.

Arak-arakan barongsai juga digelar dengan iringan musik khas Imlek yang ikonik banget.

5.Keunikan yang Khas pada perayaan Cap Go Meh di Indonesia.

Baca Juga: Yuk Simak! 6 Makanan Khas Imlek yang Diyakini Membawa Keberuntungan

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia, sangat berbeda dengan perayaan di negara asalnya, China.

Mayoritas warga keturunan Tionghoa di tanah air memiliki tradisi yang lahir dari akulturasi budaya nusantara.

Misalnya seperti perayaan Cap Go Meh di Palembang, Sumatera Selatan, yang fokus di Klenteng Hok Tjing Rio, Pulau Kemaro.

Lalu ada juga kirab budaya di Salatiga, Jawa Tengah, yang meriah dengan arak-arakan berisi patung dewa, lengkap dengan pertunjukan budaya lokal.

Baca Juga: Jelang Imlek, Inilah Hidangan Khas yang Memiliki Makna Tersendiri

Hal yang sama dilakukan oleh warga etnis Tionghoa di Kota Tegal, Pekalongan, Slawi dan wilayah pantura lainnya.

Mereka menggotong dan menggoyangkan patung dewa- dewa sepanjang jalan dan mereka berebut antre ingin ikut menggotong.

Ada tradisi tersendiri di Kota Tegal, yaitu semua dewa- dewa dikeluarkan dari klenteng lalu diarak berkeliling dan singgah ke pelabuhan guna dimandikan dengan air laut.***

 

Editor: Dewi Prima Mayasari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x