Gedung KPK Disorot Laser Bertuliskan Rakyat Sudah Mual dan The King of Lip Service

29 Juni 2021, 05:32 WIB
Tulisan protes di Gedung KPK malam ini, 28 Juni 2021. /Twitter.com/@FraksiRakyatID /

PORTAL BREBES - Setelah aksi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui sejumlah meme dan menjuluki Jokowi The King of Lip Service dan berbuntut pemanggilan oleh pihak Retorat UI.

Kini koalisi masyarakat sipil menggelar aksi menolak pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Senin malam, 28 Juni 2021.

Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dihiasi serangkaian tulisan-tulisan bernada protes.

Tulisan-tulisan protes itu diantaranya memelesetkan slogan KPK yakni 'Berani Jujur, Hebat!' menjadi 'Berani Jujur, Pecat!'.

Selain itu, terdapat pula berbagai tulisan lainnya seperti 'Rakyat Sudah Mual' hingga 'Mosi Tidak Percaya'.

Baca Juga: Jalan Cerita Jiran Semakin Menarik, Ini Jadwal Acara ANTV Hari Selasa 29 Juni 2021

Tulisan-tulisan itu dibuat dengan menyoroti Gedung Merah Putih, yang merupakan markas komisi antirasuah dengan laser yang membentuk berbagai tulisan. Tulisan dibentuk dengan sinar laser berwarna merah dan biru.

Belakangan diketahui, Fraksi Rakyat Indonesia, koalisi masyarakat sipil, mengumumkan melalui akun Twitter mereka @FraksiRakyatID bahwa tulisan-tulisan itu ditujukan sebagai perlawanan terhadap upaya pelemahan KPK saat ini.

"[AKSI UDARA] Kita semua berduka karena Berani Jujur Hebat kini berubah menjadi #BeraniJujurPecat. Kami menolak pelemahan KPK, Demokrasi yang ditunggangi oligarki, dan saat ini Indonesia sedang tidak baik baik saja," tulis mereka dalam unggahannya.

"Sejak disahkannya UU OmnibusLaw Cipta Kerja, korporasi diberikan kemudahan, jaminan, perlindungan dan perlakuan istimewa dari pemerintah. #MosiTidakPercaya. Kini pelemahan KPK menjadi langkah awal untuk oligarki pestapora. Mari gaungkan perlawanan kita untuk merebut kembali keadilan dan kedaulatan rakyat."

"Pandemi tak kunjung usai, korban masyarakat dan nakes berjatuhan, pemerintah justru sibuk dgn OmbibusLaw. KPK dilemahkan, kritikus dibungkam, diserang scr digital. Indonesia tdk sedang baik baik."

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari Ini, Selasa 29 Juni 2021 : Cobalah Untuk Jujur dan Terbuka dengan Pasangan

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Asep Komaruddin mengatakan pesan di gedung KPK itu merupakan bentuk dukungan masyarakat terhadap 51 pegawai yang akan dipecat. Dia menilai pemecatan itu merupakan babak akhir dari pelemahan KPK di era Presiden Joko Widodo.

Asep menuturkan pelemahan itu dimulai dengan revisi UU KPK pada 2019. Selanjutnya, KPK kembali dilemahkan dengan penunjukkan Ketua KPK Firli Bahuri. Puncak pelemahan itu adalah penyingkiran 51 pegawai berintegritas melalui tes wawasan kebangsaan. Tes itu diduga diinisiasi oleh Firli.

Asep khawatir pelemahan KPK akan berakibat buruk pada kelestarian alam di Indonesia. Dia mengatakan KPK beberapa kali menangkap kepala daerah yang terjerat kasus suap pemberian izin lahan dan tambang. “Kerusakan lingkungan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari praktek korupsi,” kata dia.

Baca Juga: Saksikan Siaran Langsung EURO 2020 Prancis vs Swiss , Ini Jadwal Acara RCTI Hari Selasa 29 Juni 2021

Aksi tersebut kemudian ditanggapi oleh salah satu pegawa KPK yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK), Tata Khoiriyah melalui akun Twitter pribadinya.

Tata mengaku merinding saat dikabari salah satu rekannya soal aksi yang sedang berlangsung di Gedung Merah Putih.

"Dapat kiriman dari seseorang. Di Gedung KPK malam ini. Ada yg aksi begini, aku jadi merinding," cuit @tatakhoiriyah.

KPK disorot publik selama beberapa bulan terakhir setelah mengumumkan 75 pegawai, yang dikenal memiliki intergritas dan reputasi membongkar kasus besar, ternyata tak lulus TWK.

Banyak yang menduga tak lulusnya 75 pegawai itu sebagai upaya penggembosan KPK setelah revisi UU KPK disahkan pada 2019. Meski demikian, anggapan tersebut dibantah oleh Ketua KPK Firli Bahuri.***

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler