“Kalau ada videonya, berikut pelaku dan barang bukti saya kasih satu juta rupiah. Kalau cuma video saja Rp 100 ribu,” ujar Helmi.
Sementara, Sekda Joko menuturkan jika program Desa Merdeka Sampah telah menempatkan desa atau kelurahan sebagai lokus pengelolaan sampah rumah tangga dari hulu ke hilir melalui peran KSM.
Baca Juga: Aktifis Surati Bupati Brebes, Proyek Jembatan Pabrik di Bangsri Harus Dihentikan
Program ini dilaksanakan secara bertahap, simultan, dan berkelanjutan. Tujuannya untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar tanggung jawab dalam menangani sampah.
"Selain itu, juga untuk menumbuhkan KSM sebagai wadah tenaga pengelola sampah yang berkompeten di tingkat desa,” kata Joko.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi.
Menurutnya, saat ini produksi sampah di Kabupaten Tegal mencapai 487 ton setiap harinya. Kondisi ini mengakibatkan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah Penujah dalam kondisi kritis dan melampaui daya tampungnya.
“Melalui program Desa Merdeka Sampah ini diharapkan volume sampah yang diangkut dari desa penerima program ke TPA Penujah bisa berkurang hingga 75 persen, karena sampahnya sudah bisa dikelola secara mandiri oleh warga melalui 3R plus, yaitu reduce, reuse, recyle dan replace,” terangnya.
Sasaran utama dari pelaksanaan program ini adalah terbangunnya budaya dan tumbuhnya perilaku sadar serta disiplin warga mengelola sampahnya, dimulai sejak dari rumah.