Masyarakat dulunya mengetahui keberadaan makam saat mereka penasaran dengan burung-burung yang jatuh saat terbang di atas areal makam yang dulunya rawa-rawa. Setelah dilakukan pencarian penyebabnya, mereka mendapati gundukan tanah yang ternyata adalah sebuah makam, kemudian terus dirawat sampai sekarang.
- Makam Mbah Rubi
Mbah Rubi merupakan tergolong sebagai Jumlatul Aulia yang nama aslinya adalah Imron Nuridin Bin Sayyid Abdul Ghofar atau Pangeran Purbaya bin Sayyid Abdurrohman atau Sultan Mataram III bin Ki Ageng Pamanahan bin Ki Ageng Banis Lawean hingga seterusnya.
Makam Mbah Rubi yang juga di sebelah makam para mantan Bupati Brebes, termasuk makam Raden Antasingosari Panata Yudha II, makam Raden Arya Singasari Panata Yudha III terletak di RW 01 Desa Klampok Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes.
Mbah Rubi merupakan keluarga dari bangsawan mataram yang benci terhadap kolonial Belanda.
Mbah Rubi lahir pada tahun 1848 yang mempunyai kesaktian dan karomah yang luar biasa. Sehingga dipercaya untuk menjaga Pendopo Kabupaten Brebes dengan satu pasukan yang gagah dalam menghalangi Belanda agar tidak masuk ke Pendopo.
Mbah Rubi juga dikenal sosok yang sangat ditakuti oleh Belanda dan disenangi oleh rakyatnya, termasuk masyarakat Kabupaten Brebes.
- Makam Pangeran Angkawijaya Losari
Pangeran Angkawijaya merupakan cucu dari Sunan Gunung Jati. Jika dari arah timur jalan pantura, nanti lampu merah losari belok kanan. Makam Mbah Pangeran Angkawijaya selalu ramai dikunjungi peziarah dari Kota Brebes maupun luar Kota Brebes, seperti Tegal, Cerbon dan Indramayu. Biasanya para peziarah datang pada malam jum’at kliwon.