6 Makam Tokoh Ulama di Brebes yang Ramai Dikunjungi Peziarah

- 11 Januari 2023, 19:49 WIB
Maqom Syekh Junaedi Waliyulloh Desa Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes
Maqom Syekh Junaedi Waliyulloh Desa Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes /Portal Brebes/

Syekh Ali wafat menjelang waktu maghrib tahun 1399 H. / 1979 M. Dan sebelum wafatnya beliau menjawab salam sebanyak tiga kali, dengan usia genap 80 tahun, demikianlah sekelumit dari sejarah kehidupan Syekh Ali Basalamah.

Sampai sekarang makam syekh Ali Bin Ahmad Basalamah banyak dikunjungi para ziarah dari berbagai daerah.

  1. Makam KH Abdul Wahab Sya'roni

Sekelumit sejarah keterkaitannya KH. Abdul Wahab Sya’roni dengan Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur.

Baca Juga: Sekilas Profil Abuya Syekh Soleh Basalamah, Pengasuh Ponpes Darussalam Jatibarang Brebes

Satu tahun sebelum NU Jatibarang Brebes secara resmi dibentuk yakni tahun 1932, di Jatibarang tepatnya Jatibarang Kidul telah dibuka sebuah madrasah rintisan yang bertempat di rumah tinggal KH. Abdur Rasul, keberadaan madrasah rintisan ini mendapat restu dari KH. Hasyim Asyari setelah sebelumnya KH. Abdul Wahab Sya’roni dan HR. Abdul Chalim Wongsodimedjo sowan ke Tebuireng Jombang.

Makam KH Abdul Wahab Sya'roni Jatibarang Brebes
Makam KH Abdul Wahab Sya'roni Jatibarang Brebes

Abdur Rasul dan HR. Abdul Chalim Wongsodimedjo mengambil inisiatif untuk sowan kembali kepada Rois Akbar Pengurus Besar (Ho of Bestuer) NU Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari. Maka berangkatlah kedua tokoh tersebut pergi ke Tebuireng dalam rangka sowan dan meminta barokah doa ke Hadrastusy Syaikh yang akhirnya memberikan restu, bahkan Hadratusy Syaikh akhirnya hadir di Jatibarang dalam rangka ikut meresmikan peletakkan batu pertama dimulainya pembangunan Madrasah tersebut.

Kira-kira antara tahun 1937-1934, dengan dukungan KH. Abdul Wahab Sya’roni beserta murid-muridnya dan kontribusi material dari KH. Abdur Rasul dan HR. Abdul Chalim Wongsodimedjo dan sumbangan dana swadaya dari masyarakat, selesailah pembangunan gedung madrasah yang akhirnya diberi nama dengan “As-Salafiyyah Asy-Syafiiyyah”. Sama persis seperti nama madrasah di Pesantren Tebuireng Jombang.

Keterkaitan KH. Abdul Wahab Sya’roni dengan tarekat Tijaniyah.

Ulama yang paling mula menganut tarekat Tijaniyah berdasarkan sejarah adalah KH. Anas bin Abdul Jamil (Buntet) yang memperoleh ijazah Tijaniyah dari Syaikh Alfahashim di Madinah dan juga memperolehnya dari Syaikh Ali Thoyyib, kemudian gurunya Syaikh Ali Thoyyib datang ke Indonesia dan menyebarkan tarekat Tijaniyah. Diantara ulama Indonesia yang memperoleh ijazah dari Syaikh Ali Thoyyib.

Halaman:

Editor: DR Yogatama

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah