Pepes Pendap, Makanan Favorit Bung Karno di Tanah Pengasingan 'Bumi Rafflesia' Bengkulu

14 Desember 2020, 18:20 WIB
Pendap, pepes khas dari Bengkulu /Portal News/ /

PORTAL BREBES – Beraneka ragam makanan khas daan tradisional banyak ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya yakni makanan yang dinamakan pepes. Jenis makanan ini, banyak ditemukan di wilayah Pulau Jawa sebut saja di Betawi (Jakarta) dan Sunda (Jawa Barat). Makanan yang satu ini juga banyak dikenal di masyarakat yang berdomisili di Jawa Tengah.

Namun di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi ‘Bumi RafflesiaBengkulu, ada satu jenis makanan berupa pepes yang terkenal di sana, yakni yang dinamakan Pendap.

Pepes Pendap merupakan salah satu makanan khas tradisional Bengkulu yang kaya akan rempah dan bercita rasa gurih.

Baca Juga: Bekuk Shefield United 3-0, Southampton Bercokol di Posisi 3 Besar Liga Inggris

Gurihnya pendap itulah yang telah membuat Presiden pertama RI, Ir. Soekarno (Bung Karno), jatuh hati dan menjadikannya sebagai makanan favorit ketika menjalani masa pengasingan di Bumi Rafflesia, pada kurun 1938 hingga 1942

Seperti yang dikutip Portal Brebes.com dari laman Pojok News, berjudul ‘Pendap, Pepes Ikan Bengkulu Kaya Rempah Bercita Rasa Gurih, Makanan Favorit Soekarno di Pengasingan’, Senin (14/12/2020), pepes pendap dibungkus daun pisang, dan diselimuti oleh daun talas (Colocasia esculenta).

Tak hanya selembar daun talas saja, tetapi diperlukan sebanyak 10-15 lembar daun talas untuk membungkus pendap sebelum dibungkus dengan daun pisang.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Program Go To Travel Ditangguhkan

Daun talas atau dikenal juga sebagai daun keladi digunakan untuk membungkus bumbu rempah seperti asam kandis, kunyit, ketumbar, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, garam, sedikit gula, dan cabai.

Semua bumbu dihaluskan bersamaan. Bumbu rempah tadi setelah dihaluskan dicampurkan dengan kelapa muda parut lalu ditaburkan di atas daun talas. Kemudian di atas taburan bumbu serta kelapa muda parut diletakkan daging ikan yang telah dipisahkan dari durinya.

Jika daging ikan sudah diletakkan di atas adonan bumbu rempah, maka daun talas yang berlapis-lapis tadi bisa langsung dibungkus sedemikian rupa.

Baca Juga: All I Want for Chiristmas is You, Lagu Bertemakan Natal Milik Mariah Carey Masuk Billboard Hot 100

Setelah itu baru dilapisi oleh daun pisang serta diikat dengan tali agar tidak mudah lepas saat dikukus. Bahan baku utama pendap umumnya dari jenis ikan laut berdaging padat seperti kakap merah, kembung, dan gulama.

Penggunaan ikan berdaging padat bertujuan agar menghasilkan tekstur pendap yang gurih dengan daging yang tak mudah hancur saat diolah bersama balutan aneka bumbu rempah tadi.

Di masa lampau, daging ikannya harus diendapkan atau disimpan selama semalam agar ketika dilapisi bumbu rempah bisa mudah menyerap. Proses fermentasi seperti ini yang kemudian menjadi nama masakannya.

Baca Juga: Arsenal Berada di Jurang Degradasi, Usai Takluk dari Burnlay 1-0

Keunikan lain dari pendap juga terdapat pada lamanya proses pengukusan. Jika pada umumnya pepes hanya dikukus atau dipanggang paling lama 30 menit, tetapi untuk pendap, harus dikukus hingga 8 jam.

Hal ini dilakukan untuk menghilangkan zat oksalat pada batang daun talas yang mengandung racun serta gatal jika dikonsumsi secara mentah. Seperti dilansir situs informasi kesehatan Health Line, zat oksalat pada daun talas mentah jika dikonsumsi dapat menimbulkan beberapa penyakit, salah satunya adalah batu ginjal.

 Baca Juga: Bupati Purbalingga Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Salah Satu Staf Pribadinya

Kaya Manfaat

Daun talas tak hanya menghadirkan penyakit, karena daun yang biasa digunakan sebagai penutup kepala di musim hujan ini justru memiliki beragam khasiat.

Dalam 145 gram daun talas terkandung zat gizi mikro yang banyak seperti 35 kalori, 6 gram karbohidrat, 4 gram lemak, 3 gram serat, 57 persen kandungan vitamin C, 34 persen kandungan vitamin A, 14 persen kandungan kalium, dan 17 persen kandungan folat.

Kandungan vitamin C dan polifenol pada daun talas juga dapat mencegah penyakit karena daun talas mengandung zat antioksidan yang tinggi. Kandungan antioksidan tersebut dapat mengurangi zat berbahaya atau radikal bebas, juga memperlancar aliran darah.

Baca Juga: Masa Karantina Covid-19 di Malaysia Dikurangi, Dari 14 Hari Kini Menjadi 10 Hari

Kandungan radikal bebas dalam tubuh yang berlebih dapat menyebabkan beberapa penyakit, seperti kanker, autoimun, dan penyakit jantung. Mengonsumsi daun talas dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 15,8 persen.

Proses pengukusan hingga berjam-jam akan menghasilkan masakan pendap yang layak dikonsumsi dan tidak mudah basi. Begitu membuka daun pisang yang membungkus pendap, maka aroma khas pepes ikan dengan taburan kelapa muda parut akan menggoda kita untuk segera mencicipinya.

Jika sebelumnya berlapis-lapis daun talas yang menutupi pendap menciptakan bentuk mirip sebuah buntalan besar, namun ketika diangkat dari alat kukus dalam kondisi sudah matang, maka bentuk daun talas pun terlihat makin menciut dan berwarna gelap serta menyatu dengan adonan yang dibungkusnya.

Baca Juga: Cilacap Kembali Dilanda Banjir, Akses Kendaraan Tersendat

Pendap dapat langsung dikonsumsi layaknya kita mencicipi sepotong kue atau dapat dijadikan lauk menemani bersantap nasi.

Ketika meluncur ke dalam mulut, sepotong pendap akan menghadirkan sensasi rasa lembut daun talas mirip seperti jeli ditingkahi gurihnya bumbu rempah dipadu dengan kelembutan potongan daging ikan di dalamnya dan tentu saja ada rasa pedas dari si cabai.***/ Amir Hamzah/Pojok News/

Editor: Eko Saputra

Sumber: Pojok News

Tags

Terkini

Terpopuler